Materi Penyuluhan

Penerapan Teknologi CSA di Indonesia: Langkah Menuju Pertanian Berkelanjutan

Selasa, 26 Nov 2024
Sumber Gambar : Liputan 6.com

Climate Smart Agriculture (CSA) atau Pertanian Cerdas Iklim telah menjadi fokus utama dalam upaya Indonesia untuk mencapai ketahanan pangan dan mengurangi dampak perubahan iklim. Penerapan teknologi CSA di Indonesia telah menunjukkan hasil yang positif dalam meningkatkan produktivitas pertanian, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan meningkatkan ketahanan petani terhadap perubahan iklim.

Penerapan Teknologi CSA di Lapangan

Beberapa contoh penerapan teknologi CSA di Indonesia antara lain: a. Sistem irigasi modern: Penggunaan sistem irigasi tetes dan sistem pengairan berselang (alternate wetting and drying - AWD) membantu menghemat penggunaan air dan meningkatkan efisiensi irigasi. B. Varietas unggul tahan hama dan penyakit: Penggunaan varietas padi, jagung, dan tanaman pangan lainnya yang tahan terhadap cekaman lingkungan seperti kekeringan, banjir, dan serangan hama penyakit. C. Pengelolaan tanah yang baik: Penerapan teknik pengolahan tanah minimal, rotasi tanaman, dan tanam tumpangsari untuk meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi erosi. d.Penggunaan pupuk organik: Penggunaan pupuk kompos dan pupuk hijau untuk meningkatkan kualitas tanah dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. e. Pengendalian hama terpadu: Penggunaan pestisida nabati dan pengendalian biologis untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia.f. Jajar legowo: Sistem tanam padi dengan jarak tanam yang lebih lebar untuk meningkatkan aerasi tanah, mengurangi penggunaan air, dan meningkatkan produktivitas.

Tantangan dan Solusi

Meskipun telah banyak kemajuan, penerapan CSA di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan, seperti: a. Keterbatasan akses terhadap teknologi: Tidak semua petani memiliki akses yang sama terhadap teknologi CSA. b.Kurangnya pengetahuan: Banyak petani masih kurang memahami konsep CSA dan manfaatnya. c.Perubahan perilaku: Mengubah kebiasaan bertani yang sudah lama dilakukan membutuhkan waktu dan dukungan yang kuat.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, beberapa solusi yang dapat dilakukan antara lain: a.Penyuluhan dan pelatihan: Meningkatkan kapasitas petani melalui penyuluhan dan pelatihan tentang teknologi CSA. b.Dukungan pemerintah: Menyediakan kebijakan dan insentif yang mendukung penerapan CSA. c.Kemitraan: Membangun kemitraan antara pemerintah, swasta, dan petani untuk mempercepat adopsi teknologi CSA. d. Pengembangan infrastruktur: Membangun infrastruktur yang mendukung penerapan CSA, seperti jaringan irigasi yang modern dan fasilitas pengolahan pupuk organik.

Manfaat Penerapan CSA di Indonesia

Penerapan CSA di Indonesia memberikan berbagai manfaat, antara lain: a. Meningkatkan produktivitas pertanian: Dengan penggunaan teknologi yang tepat, hasil pertanian dapat meningkat secara signifikan. b. Mengurangi emisi gas rumah kaca: CSA membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor pertanian. c.Meningkatkan ketahanan pangan: Tanaman yang lebih tahan terhadap perubahan iklim dapat menjamin ketersediaan pangan. d.Melindungi lingkungan: CSA membantu menjaga kualitas air dan tanah. e.Meningkatkan pendapatan petani: Dengan produktivitas yang lebih tinggi, pendapatan petani juga akan meningkat.

Kesimpulan

Penerapan teknologi CSA di Indonesia merupakan langkah penting dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan dan tahan terhadap perubahan iklim. Dengan dukungan dari berbagai pihak, penerapan CSA dapat diperluas dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi petani dan masyarakat Indonesia. Yulia Tri S

Yuliatrisedyowati@gmail.com

Pustaka:

  1.  Yulia TS, dkk 2024. Penerapan Teknologi CSA mampu Meningkatkan Produksi, Produktivitas Padi dan Keuntungan Ekonomi Petani. Jurnalsuluhtani.

  1. Pusluhtan , BPPSDMP.2023. Petunjuk Teknis Sekolah Lapang Climate Smart Agriculture (SLSCSA) Padi.
Copyright © cybext.pertanian.go.id
rss twitter facebook