Gerbang Nasional

Kebijakan Pembangunan Sektor Peternakan Tantangan dan Peluang Bagi Penyuluh Pertanian

Jum'at, 21 Feb 2025
Sumber Gambar : doc IM

[JAKARTA]  Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyebut, upaya swasembada pangan yang terus diperjuangkan Pemerintah Indonesia bisa kandas. Saat ini, kata dia, Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengindentifikasi normalisasi dan pembangunan irigasi pada lahan 2 juta hektare (ha).

"Saya titip, serapan, (penyerapan) gabah, (kalau) ini bermasalah, swasembada bermasalah. Kedua, poin penting irigasi, tersier, sekunder dan premier," kata Mentan Amran.

Terkait pembangunan irigasi, kata Mentan Amran, pemerintah memfokuskan kepada tiga provinsi yakni, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. Dengan irigasi yang mumpuni maka produksi beras bakal naik hingga 60 persen.

Senada dengan hal tersebut, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa Pembangunan sektor peternakan merupakan salah satu pilar utama dalam ketahanan pangan dan ekonomi nasional. Seiring dengan dinamika global dan tantangan lokal yang terus berkembang, peran penyuluh pertanian dalam mendukung inovasi dan produktivitas peternakan semakin strategis.

“Dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang pembangunan sektor peternakan, kita perlu bersinergi, berinovasi, dan terus meningkatkan kompetensi. Penyuluh pertanian adalah garda terdepan dalam mendampingi peternak menuju sistem peternakan yang lebih maju, produktif, dan berkelanjutan” ujar kabadan.

Lebih lanjut Ka Badan mengatakan, mari kita jadikan kebijakan pembangunan peternakan sebagai momentum untuk memperkuat sektor ini, meningkatkan kesejahteraan peternak, serta mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian pangan nasional.

Sementara itu, agenda Mentan Sapa Petani Penyuluh (MSPP) volume 07 yang dilaksanakan Jumat (21/02/2025),menghadirkan narasumber Aslila Ramadhany Daulay  Ketua Kelompok Substansi Data Evaluasi, Sesditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Pada paparan materinya  Aslila Ramadhany Daulay mengatakan peran strategis subsektor peternakan yaitu Penciptaan Lapangan Kerja dan Usaha, Peningkatan Pendapatan dan Kesejahteraan Peternak, Kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto, Penggerak Ekosistem Perekonomian Pedesaan, Kawasan, dan Regional, Peningkatan Kualitas Hidup dan Pengembangan Industri Pangan/Pengolahan.

“Adapun program Utama Ditjen PKH yaitu Ketersediaan, Akses, dan Konsumsi Pangan yang Berkualitas,Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Industri Peternakan, Dukungan Manajemen Penguatan sistem perencanaan dan kelembagaan benih dan bibit ternak berkualitas”. jelasnya.

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa tantangan dan permasalahan subsektor peternakan diantaranya rendahnya minat generasi muda menjadi pelaku usaha peternakan, rendahnya populasi dan produktivitas ternak ruminansia, program breeding belum efisien dan belum ekonomis, rendahnya konsumsi protein hewani,  kurangnya infrastruktur dan fasilitas yang memadai dan menunjang keberlangsungan usaha peternakan, Kurangnya infrastruktur dan fasilitas yang memadai dan menunjang keberlangsungan usaha peternakan, tingginya risiko penyakit hewan strategis,rendahnya kesadaran produsen dan konsumen terkait keamanan produk ternak (food chain safety).hevy

 

 

Copyright © cybext.pertanian.go.id
rss twitter facebook