Solusi Alami Hadapi Hama Padi: Gunakan Bangkai Keong dan Ikan sebagai Perangkap Walang Sangit
Pendahuluan
Hama walang sangit (Leptocorisa oratorius) merupakan salah satu ancaman serius bagi tanaman padi, terutama saat fase pengisian bulir. Serangga ini menghisap cairan dari bulir padi, menyebabkan bulir menjadi hampa dan kualitas panen menurun drastis. Namun, kini petani memiliki solusi alami dan murah: menggunakan bangkai keong dan ikan sebagai perangkap.
Bangkai keong dan ikan mengeluarkan bau menyengat akibat proses pembusukan. Bau ini berasal dari senyawa volatile, senyawa organik yang mudah menguap dan menyebar melalui udara. Senyawa ini terbukti mampu menarik serangga dari jarak jauh. Menurut Solikhin (2000), serangga tertarik pada bau dari bahan membusuk karena kandungan senyawa volatil seperti karbon dioksida, metanol, etanol, amoniak, dan dimetil disulfida. Rowan (2011) menyebutkan bahwa senyawa volatil memiliki berat molekul rendah (50–200 Dalton), sehingga mudah menguap dan berdifusi dalam sistem biologis. Suhu tinggi mempercepat penguapan senyawa ini (Wartini dkk, 2010), sehingga perangkap menjadi lebih efektif di siang hari.
Hasil Penelitian Buida (2021) menunjukkan bahwa perangkap bangkai ikan lebih efektif dibandingkan bangkai keong:
Jenis Perangkap
Rata-rata Walang Sangit Terperangkap
Bangkai Ikan
64,9 ekor
Bangkai Keong
38,7 ekor
Perbedaan ini diduga karena: 1)Ikan (jenis makarel/Scomber japonicus) membusuk lebih cepat, menghasilkan bau menyengat lebih awal; 2) Keong (Pomacea canaliculata dan Bellamya javanica) memiliki proses pembusukan lebih lambat; 3) Jenis dan kondisi bahan memengaruhi komposisi senyawa volatil yang dihasilkan.
Hasil penelitian Buida (2021), berikut langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan petani:
Keunggulan metode ini adalah ramah lingkungan, biaya murah dan bahan mudah didapat, tidak merusak ekosistem sawah, mendukung pertanian berkelanjutan
Penggunaan perangkap bangkai ikan dan keong terbukti efektif sebagai solusi alami untuk mengendalikan hama walang sangit. Selain mudah dibuat, metode ini juga ramah lingkungan dan dapat menjadi alternatif pengganti insektisida kimia. Petani kini memiliki senjata baru yang sederhana namun ampuh untuk melindungi hasil panen mereka.
Penulis: Dr. Robinson Putra, SP., M.Si (Penyuluh Pertanian BRMP Lampung)
Daftar Pustaka
REDAKSI
Tentang KamiKontak