Gerbang Nasional

Melalui Ngobras, Kementan Kenalkan Teknologi Semen Beku Untuk Tingkatkan Populasi Ternak

Rabu, 21 Agu 2024
Sumber Gambar : doc im

[Jakarta] Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, optimalisasi IB merupakan salah satu strategi untuk peningkatan produktifitas sapi perah di Indonesia, sehingga kegiatan IB Serempak se-Indonesia ini sebagai gerakan masyarakat peternak di Indonesia untuk lebih menyemangati peternak dalam mengembangbiakkan ternaknya.

“Upaya ini dilakukan sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pangan asal ternak dan meningkatkan kesejahteraan peternak sekaligus mengejar swasembada sapi tahun 2026 seperti yang ditargetkan Presiden Joko Widodo,” ujar Mentan.

Sementara itu, agenda Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 26, bertemakan Peningkatan Populasi Ternak Melalui Teknologi Semen Beku, diadakan Selasa (20/08/2024).

Pada arahannya Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti mengatakan Inseminasi buatan ini dapat bermanfaat untuk menjaga bagaimana kuantitas reproduksi bisa tetap terjaga dan juga meningkatkan kualitas genetik atau mutu dari ternak itu, serta hal – hal lain dapat menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan, mengatur jarak kelahiran, dan juga mencegah terjadinya kawin sedarah.

“Harapannya diseminasi inovasi teknologi ini bisa dimasifkan ke seluruh Indonesia. Bagi para peternak sapi harus lebih aware lagi dan juga bisa melakukan inseminasi buatan bagi hewan ternaknya, kemudian bisa membantu dalam mencukupi kebutuhan protein terutama daging sapi”. jelas Kabadan.

Selain itu Kepala BPPSDMP berharap bahwa 270 juta lebih penduduk Indonesia dapat tercukupi kebutuhan proteinnya, tidak ada lagi stunting, tidak ada lagi berkekurangan, tidak ada lagi distribusi yang tidak merata di seluruh Indonesia.

Narasumber Ngobras, Eros Sukmawati, perwakilan dari Balai Inseminasi Buatan Lembang mengatakan  bahwa inseminasi buatan merupakan Kegiatan memasukkan sperma ke dalam vagina ternak betina sehingga menyebabkan bunting dengan menggunakan alat khusus.

“IB efektif jika dilakukan dengan mengikuti prosedur yang tepat mengingat dari satu ekor pejantan dapat menghasilkan sekitar perkawinan terhadap 20.000 induk betina per tahun, sedangkan dengan kawin alam, satu ekor pejantan hanya dapat digunakan untuk 200 - 300 perkawinan per tahun”. ujar Eros Sukmawati.

Lebih lanjut Eros Sukmawati menjelaskan bahwa sekarang telah ada teknologi semen beku yaitu teknologi yang memungkinkan pengawetan dan penyebaran genetik unggul dari pejantan pilihan, meningkatkan efisiensi dan ketersediaan semen, serta mendorong peningkatan produksi ternak.

Adapun manfaat teknologi semen beku dan inseminasi buatan yaitu peningkatan genetik, efisiensi reproduksi, peningkatan produksi, adaptasi Lingkungan”. imbuhnya.-hevymay-

 

 

 

 

 

 

PENGUNJUNG

2769

HARI INI

5294

KEMARIN

72098898

TOTAL
Copyright © cybext.pertanian.go.id
rss twitter facebook