[JAKARTA] Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman, menilai jika sektor pertanian akan lebih optimal dikembangkan dengan sentuhan teknologi dan inovasi.
Diharapkan dengan adanya sentuhan teknologi dan inovasi, pertanian di Indonesia akan mampu bersaing dengan negara lainnya.
“Kehadiran transformasi pertanian menjadi pertanian modern itu telah memberikan dampak yang positif dalam beberapa hal. Satu di antaranya terkait efisiensi tenaga kerja. Di mana, biasanya untuk menggarap satu hektare lahan pertanian secara manual setidaknya membutuhkan 20 orang. Namun dengan kehadiran transformasi pertanian berupa adanya alat tanam, maka lahan tersebut bisa digarap oleh satu orang saja,” kata Amran.
Amran juga mengungkapkan jika kehadiran transformasi pertanian akan memberikan kemudahan dalam masa panen serentak. Sebab, tanaman yang ditanam dengan alat pertanian akan membuat pertumbuhan tanaman lebih merata.
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala BPPSDMP , Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa di tengah pesatnya kemajuan teknologi, inovasi dalam pengujian mutu menjadi suatu keharusan. Namun, kita juga harus menyadari bahwa inovasi teknologi saja tidak cukup. Diperlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk para penyuluh pertanian, yang berperan sebagai ujung tombak dalam mentransfer pengetahuan dan teknologi kepada petani.
“Penyuluh pertanian memiliki peran yang sangat vital dalam memastikan bahwa inovasi-inovasi ini dapat diterapkan dengan baik di lapangan. Mereka adalah jembatan antara peneliti, pengembang teknologi, dan para petani. Dengan peran aktif dari penyuluh pertanian, saya yakin inovasi dalam pengujian mutu instrumen pertanian dapat memberikan dampak yang signifikan bagi peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani”. ujar Kabadan.
Sementara itu tema Mentan Sapa Petani Penyuluh (MSPP) volume 26 yaitu Inovasi dalam Pengujian Mutu Instrumen Pertanian, dilaksanakan jumat (23/08/2024), dengan narasumber Agung Prabowo, Plt. Kepala Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Mekanisasi Pertanian.
Pada paparan materinya Agung Prabowo mengatakan riset dapat memanfaatkan standar yang ada sebagai dasar atau panduan untuk mengembangkan teknologi baru, atau memperbaiki proses pertanian yang ada. Misalnya, penelitian tentang pengembangan varietas tanaman baru. dapat memperhatikan standar kualitas atau kinerja yang diinginkan oleh pasar atau regulasi.
“Riset bertujuan untuk menemukan inovasi baru, mengembangkan teknologi, atau meningkatkan pemahaman tentang suatu fenomena”. ujar Agung Prabowo.
Lebih lanjut Agung Prabowo mengatakan untuk standarisasi dapat memanfaatkan hasil riset untuk merumuskan standar yang lebih baik untuk alat, mesin, atau proses pertanian. Misalnya, hasil riset tentang efisiensi energi dapat digunakan untuk merumuskan standar untuk mesin pertanian yang lebih hemat energi.
“Dengan adanya dukungan riset dan inovasi maka pengujian standar menyediakan data dan umpan balik yang berharga untuk penelitian dan pengembangan produk baru yang lebih baik”. imbuhnya. -hevymay-
REDAKSI
Tentang KamiKontak