[JAKARTA] Kementan Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas. Selain padi dan jagung, Kementan juga meningkatkan produksi sayuran, buah, florikultura dan tanaman obat menjadi prioritas utama.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman yang mengatakan bahwa potensi pertanian Indonesia sangat besar untuk menyediakan pangan secara berdaulat yakni tanpa impor. Faktanya, dulu Indonesia impor bawang merah, tapi sejak 2017 berhasil membalik keadaan yakni ekspor ke berbagai negara.
“Pangan kita tidak bisa bersaing dengan negara lain tanpa teknologi. Berkat kemajuan teknologi yang kita hasilkan sendiri, kita tingkatkan lagi ekspor. Ekspor komoditas hortikultura ke berbagai negara,” ujar Amran
Selain itu, transformasi teknologi pertanian sudah demikian maju, sehingga cara berpikir pertanian tradisional harus dirubah apalagi teknologi ini diterapkan pada lahan marginal.
Mentan Amran juga menekankan perlunya peningkatan ekspor produk pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan raih devisa negara. Tentunya hal ini tidak sekedar retorika, tetapi benar-benar nyata diwujudkan, ucapnya.
Sementara itu, agenda Mentan Sapa Petani Penyuluh (MSPP) volume 27 yang dilaksanakan Jumat (30/08/2024) bertemakan Inovasi Budidaya Buah Tropis Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas.
Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti mengatakan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional serta meningkatkan daya saing produk hortikultura di pasar global, inovasi dalam budidaya buah tropis menjadi sangat krusial.
“Indonesia, sebagai negara beriklim tropis, memiliki potensi yang luar biasa dalam menghasilkan buah-buahan berkualitas tinggi. Namun, potensi ini harus diimbangi dengan upaya peningkatan produktivitas dan kualitas melalui pendekatan inovatif”. ujar Idha Widi Arsanti.
Lebih lanjut Kepala BPPSDMP mengatakan bahwa penerapan teknologi modern penggunaan teknologi modern seperti sensor iklim, irigasi cerdas, dan teknik budidaya berbasis data dapat memberikan hasil yang lebih optimal. Kita harus mendorong adopsi teknologi ini di kalangan petani agar mereka dapat meningkatkan hasil panen serta menjaga kualitas buah.
Narasumber MSPP, Liferdi Lukman, Direktur Buah dan Flortikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura mengatakan arah Kebijakan Pembangunan Hortikultura yaitu meningkatkan daya saing hortikultura melalui peningkatan produksi, produktivitas, akses pasar, peningkatan nilai tambah didukung sistem pertanian modern yang ramah lingkungan.
“Adapun visinya yaitu agribisnis Hortikultura Berdaya saing yang maju, mandiri, dan modern untuk terwujudnya Indonesia yang maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.” jelas Liferdi Lukman.
Liferdi Lukman menambahkan stategi pengembangan hortikultura tahun 2021-2024 yaitu pengembangan Komoditas Buah Strategis mendukung Program Penyediaan Makan Bergizi Gratis (Pisang, Sukun, Alpukat), pengembangan Buah dan Flori Berorientasi Ekspor melalui Intensifikasi dan Perbaikan Mutu (Fokus komoditas: Mangga, manggis, durian, salak, alpukat), pengembangan Buah dan Flori Subtitusi Impor melalui Ekstensifikasi Untuk Peningkatan Produksi Menuju Swasembada (Fokus komoditas: Lengkeng, Anggur).
“Adapun tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan petani hortikultura, meningkatnya nilai tambah dan daya Saing hortikultura, terwujudnya reformasi birokrasi”. imbuhnya.---hevymay-
REDAKSI
Tentang KamiKontak