[JAKARTA] Menteri Pertanian (Mentan) Amran menyebut salah satu upaya cepat yang dilakukan Kementan mendongkrak produksi beras dan jagung nasional, yaitu pompanisasi, optimalisasi lahan (Opla) rawa, dan penyediaan benih unggul gratis.
Saat ini pihaknya tengah fokus mengairi sawah tadah hujan di Pulau Jawa untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari satu kali menjadi dua hingga tiga kali tanam.
“Untuk bibit kami menyediakan bibit/benih unggul gratis bagi petani yang ingin melakukan percepatan tanam. Kami berikan bibit/benih gratis yang mau tanam cepat. Yang penting mau tanam cepat kita berikan. Kami sudah siapkan kurang lebih Rp 4 triliun untuk 4 juta hektare di seluruh Indonesia,” ujar Mentan Amran.
Sementara itu agenda Mentan Sapa Petani Penyuluh (MSPP) volume 29 yang dilaksanakan Jumat (13/09/2024) bertemakan Pemanfaatan Instrumen Pengujian Untuk Optimalisasi Produktivitas Tanaman Padi.
Pada arahannya, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti mengatakan dalam melakukan usaha tani atau budidaya, tentu saja kita tidak boleh hanya sekedar melakukan kegiatan budidaya, tetapi kegiatan monitoring dan kemudian evaluasi atau pengujian harus dilakukan, juga memastikan bahwa pertumbuhan tanaman padi ini berjalan dengan baik dan sesuai dengan usianya, tidak ada masalah yang akan memberatkan dikemudian hari, misalnya adanya gejala Hama penyakit tanaman, maka kita harus melakukan mitigasi atau mengindikasi secara dini masalah tersebut.
“Salah satu cara yang dapat kita tempuh untuk mencapai tujuan ini adalah dengan pemanfaatan instrumen pengujian yang inovatif. Instrumen pengujian memiliki peran penting dalam mengidentifikasi kualitas bibit, mengukur kondisi tanah, memantau kadar air, hingga menganalisis kandungan nutrisi pada tanaman”. jelas Kepala BPPSDMP.
Selanjutnya Kepala BPPSDMP mengatakan untuk meningkatkan produksi dan produkvitas, tentu saja kita membutuhkan beberapa langkah tersebut yaitu perlunya pengujian, monitoring dan juga evaluasi sehingga betul betul optimum yang kita lakukan.
Rina Hapsari Wening, Ketua Kelompok Layanan Standar Instrumen Padi yang menjadi narasumber MSPP mengatakan Indonesia merupakan negara konsumen beras terbesar ke-4 di dunia, sekitar 109.500 gram atau 109 kg per orang setahun.
“Adapun tugas fungsi BSIP Padi diantaranya pelaksanaan layanan pengujian, kalibrasi dan penilaian kesesuaian standar instrumen padi, pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga BBPSI Padi, pelaksanaan penyusunan rencana program dan anggaran pengujian standar instrumen padi”. jelasnya.
Lebih lanjut narasumber MSPP mengatakan Layanan Pengujian Standar Instrumen Padi yiatu skrining tanaman padi terhadap cekaman biotik dan abiotik, pengujian patotipe, ras, dan biotipe hama/penyakit skala laboratorium dan rumah kaca, pengujian efikasi pestisida skala laboratorium dan lapangan, pengujian kesehatan benih di laboratorium, pengujian transgenik (FUT dan LUT).
“Untuk Layanan pengujian terkait peningkatan produktivitas padi yaitu Uji status hara, Uji ketahanan OPT (WBC, HDB, tungro, blas, virus kerdil), Uji toleransi abiotik (salin, kekeringan, rendaman, Fe, Al), Uji mutu benih (kemurnian, daya kecambah, kadar air benih)”. imbuhnya.-hevymay-
REDAKSI
Tentang KamiKontak