[Jakarta] Saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen untuk berpihak kepada petani, termasuk mendampingi petani saat mengalami masalah serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan atau OPT.
Penerapan Pengendalian Hama Terpadu atau PHT, serta sarana dan teknologi akan terus dikembangkan. Petugas pertanian dan masyarakat petani pun diharapkan mengetahui dan mengikuti perkembangan tersebut.
Mentan Amran bersyukur karena sektor pertanian sangat maju karena dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Kunci dari sebuah pertanian harus meningkat karena pertambahan penduduk, lalu adanya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gizi yang makin meningkat.
"Untuk meningkatkan produktivitas perlu adanya Smart Farming, yakni pertanian cerdas, dengan pemanfaatan bio teknologi dan produk bio sains semaksimal mungkin,” jelasnya.
Senada disampaikan Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti yang mengatakan kita semua paham bahwa serangan OPT sering kali muncul tanpa tanda-tanda yang jelas, namun dampaknya bisa sangat signifikan terhadap hasil pertanian.
“Oleh karena itu, diperlukan sistem deteksi yang efektif untuk memperingatkan kita sejak dini akan potensi serangan OPT”. ujar Idha Widi Arsanti.
Kepala BPPSDMP berharap dengan adanya sistem peringatan dini yang handal, serangan OPT dapat diminimalisir, sehingga ketahanan pangan nasional tetap terjaga. Mari kita sama-sama bekerja keras dan terus berinovasi demi tercapainya pertanian yang berkelanjutan dan produktif.
Sementara itu agenda Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 30, Selasa (17/09/2024) bertemakan Peringatan Dini dalam Pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan menghadirkan narasumber Yuris Tiyanto, Kepala Balai Besar POPT, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
Pada paparan materinya Yuris Tiyanto mengatakan BALAI BESAR PERAMALAN OPT (Permentan No.10 Tahun 2023), mempunyai tugas yaitu Melaksanakan pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT serta rujukan perlindungan tanaman pangan dan hortikultura.
Saat ini telah ada aplikasi SIFORTUNA (Sistem Informasi Forecasting OPT Nasional) merupakan media diseminasi informasi prakiraan serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada komoditas tanaman pangan yaitu padi, jagung, kedelai, serta aneka kacang dan umbi (akabi).
“Aplikasi ini sebagai wujud komitmen Balai Besar Peramalan OPT (BBPOPT) dalam rangka peningkatan pelayanan peramalan OPT, agar informasi prakiraan serangan OPT mudah diakses dan digunakan secara luas oleh masyarakat”. jelas Yuris Tiyanto.
Selanjutnya beliau mengatakan bahwa peramalan OPT merupakan komponen penting dalam strategi pengelolaan OPT yang berfungsi sebagai peringatan dini tentang serangan OPT.
“Tujuan Peramalan OPT yaitu menyusun angka ramalan yang akurat dan aplikatif, menyusun saran tindak pengelolaan OPT, menekan serangan OPT, menjaga tingkat produktivitas tanaman (mengurangi risiko kehilangan hasil yang lebih besar akibat OPT) dan keamanan lingkungan”.imbuhnya.-hevymay_
REDAKSI
Tentang KamiKontak