Hidroponik merupakan metode budidaya tanaman modern yang menyediakan kemudahan bagi masyarakat untuk berkebun di tempat yang terbatas sekalipun. Bahkan, berkebun pun lebih mudah dengan hidroponik karena mampu menghemat waktu dan menghadirkan kepraktisan dalam pelaksanaannya.
Pada budidaya secara hidroponik, tanaman dibudidayakan pada air yang mengandung nutrisi. Nutrisi dialirkan melalui pipa-pipa sepanjang waktu, sehingga petani tidak perlu khawatir tidak punya waktu untuk menyiram tanaman seperti yang dilakukan pada pertanian konvensional. Selain itu, resiko serangan hama dan penyakit tanaman juga sangat minim karena lingkungannya lebih mudah terkontrol.
Oleh karena itu, banyak masyakarat Sumenep yang mulai melirik metode hidroponik ini untuk menyalurkan hobi berkebunnya. Bahkan, beberapa secara serius menekuni hidroponik sebagai usaha pokok maupun sampingan.
Tentunya keberadaan kebun-kebun hidroponik ini sangat membantu masyarakat untuk bisa mengakses sayuran yang beragam jenisnya dengan harga terjangkau dan pastinya segar serta minim residu kimia.
Peluang inilah yang ditangkap oleh Bapak Ipul dan Ibu Dyna, warga Desa Pandian Kabupaten Sumenep. Pemiliki kebun hidroponik Ar Rayyan ini dalam keseharian merupakan pekerja kantoran aktif, namun masih mampu mengelola kebunnya dengan baik berkat metode hidroponik. Mereka pun menjadi salah satu penggiat hidroponik di Kabupaten Sumenep melalui komunitas yang menamakan dirinya Hid’s.
Kehadiran kami disambut ramah oleh Ibu Dyna, sepulang beliau bekerja. Kamipun langsung dipandu menyusuri tangga menuju lantai atas rumahnya. Terdapat ruang kosong yang tak terlalu luas dengan kisaran 3 m x 4 m. Di tempat inilah, instalasi hidroponik dengan sistem NFT (Nutrient Film Technique) terpasang, berjejer dengan rapi. Kurang lebih terdapat 299 lubang tanam yang penuh berisi aneka jenis sayuran dan herbal.
Beberapa jenis sayuran berjejer rapi dan tumbuh sehat, diantaranya pakchoy, kangkung, bayam Brazil, daun mint, seledri, bayam merah dan bayam hijau, kemangi, selada dan peterseli. Bu Dyna menyampaikan bahwa dirinya dan keluarga sangat senang mengkonsumsi berbagai jenis sayuran, lebih-lebih profesinya sebagai tenaga medis di salah satu rumah sakit ternama di Kabupaten Sumenep mendorongnya untuk selalu menjaga pola hidup sehat, minimal dalam lingkungan keluarga.
Saat dikunjungi, hampir separuh populasi tanaman masih dalam kondisi pertumbuhan awal, hanya kangkung dan pakchoy yang posturnya cukup besar. Bu Dyna mengaku baru beberapa hari lalu melakukan panen. Selain untuk konsumsi keluarga, sebagian panen sayur dijual. Bu Dyna mengaku ia tidak merasa kesulitan untuk memasarkan produk sayurnya sebab mayoritas rekan kerjanya sangat peduli dengan konsumsi sayuran, khususnya sayuran segar dan menyehatkan.
Saat ini, seiring dengan perkembangan informasi dan teknologi, masyarakat sangat pintar dan mampu memilih serta memilah kualitas sayuran sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan. Dengan budidaya secara hidroponik inilah, memungkinkan konsumen untuk mendapatkan produk sayur yang jenisnya terbatas di pasaran atau bahkan tidak dibudidayakan sama sekali oleh petani konvensional di Sumenep, seperti sayuran peterseli, bayam Brazil dan herbal daun mint.
Produk sayuran dan herbal produksi kebun hidroponik Ar Rayyan dijual dengan harga terjangkau. Dengan kisaran Rp 10.000 hingga Rp 20.000, masyarakat sudah bisa menikmati sayuran segar tanpa aplikasi pestisida kimia. Ibu Dyna menyampaikan bahwa kebunnya relatif aman dari serangan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan), karena selain lokasinya berada di rooftop, Kebun Ar Rayyan ini berada di lingkungan tempat tinggal penduduk. Jikapun ada gangguan seperti serangan ulat, pemilik kebun mengupayakan tindakan pengendalian secara mekanis.
Tidak hanya memproduksi sayuran segar untuk konsumsi, Kebun Hidroponik Ar Rayyan juga mengambil peluang dengan menyediakan beberapa jenis tanaman sayur dan herbal dalam pot, seperti seledri, mint dan bayam Brazil. Beberapa pot tanaman dipelihara dengan memanfaatkan ruang terbatas di pekarangan.
Ditanya tentang omset usaha, Ibu Dyna menjelaskan bahwa usaha yang ditekuninya bersama suami semata-mata sebagai penyaluran hobi. Mereka pun tidak memiliki target omset yang pasti, yang terpenting kebutuhan dapur keluarga dan pelanggannya bisa dipenuhi dengan baik.
Kebun Hidroponik Ar Rayyan ini merupakan salah satu representasi kegiatan urban farming yang saat ini semakin digalakkan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Sumenep. Tujuannya yaitu untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada, serta mengatasi segala keterbatasan dengan penerapan teknologi untuk menyediakan bahan pangan yang beragam, bergizi, sehat dan aman. Koordinator penyuluh BPP Kecamatan Kota Sumenep menegaskan bahwa kegiatan pemanfaatan pekarangan saat ini dan kedepan sangat penting dilakukan untuk menjawab tantangan isu kerawanan pangan dunia. Ia juga menyampaikan terimakasih dan mendukung sepenuhnya kiprah kebun hidroponik Ar Rayyan dan komunitasnya, karena secara aktif dan berkelanjutan turut membangun pertanian di Kabupaten Sumenep. "Tindakan mereka nyata dan menginspirasi semua kalangan" ujarnya dengan penuh semangat.
Penulis : Delly Hos Kapila
REDAKSI
Tentang KamiKontak