Belakangan ini sistem pertanian berkelanjutan marak dikembangkan. Salah satu upaya yang diharapkan dapat memperbaiki atau meningkatkan produktivitas lahan adalah dengan pemberian bahan organik. Hal ini disebabkan karena bahan organik memiliki kemampuan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Karena dengan peningkatan kandungan bahan organik dan cara konservasi bahan organik dapat dikatakan sebagai kunci keberhasilan usaha tani tanaman pangan (Musnamar, 2003) Rendahnya produksi tanaman padi gogo dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu teknik budidaya yang dilakukan petani yang belum intensif, faktor iklim dan tingkat kesuburan tanah yang rendah. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman sayuran tersebut salah satu diantaranya dengan pemberian pupuk. Pemupukan dilakukan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman, sehingga dapat memberikan hasil yang tinggi. Pemberian pupuk kebanyakan dilakukan melalui tanah, namun cara tersebut mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya adalah unsur hara menjadi tidak tersedia karena dapat mengalami pencucian, penguapan dan terfiksasi (diikat) oleh partikel tanah atau misel tanah (Sarief, 1989). Untuk mengatasi hal tersebut pemberian pupuk dapat dilakukan melalui tubuh tanaman atau dikenal dengan istilah pupuk daun. Kelebihan yang diperoleh dari pemberian pupuk melalui daun adalah pupuk daun umumnya mengandung unsur hara yang lengkap terdiri atas unsur makro dan unsur mikro, unsur hara lebih cepat larut sehingga cepat diserap tanaman. Berbagai macam bahan organik dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik cair, yaitu limbah rumah tangga baik yang padat maupun yang cair. Untuk berhasilnya pemberian pupuk sangat ditentukan oleh macam pupuk, dosis dan cara pemupukan. Oleh karena itu, dilakukan penelitian tentang respons pertumbuhan dan hasil tanaman padi gogo pada berbagai dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor. Pengelompokan berdasarkan sinar matahari. Adapun perlakuan yang dicobakan yaituberbagai dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga (POC) sebagai berikut: POCO = tanpa POC POC1 = 200ml/tanaman POC2 = 250ml/tanaman POC3 = 300ml/tanaman Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 12 unit percobaan.Setiap unit terdapat 3 polybag, sehingga secara keseluruhan terdapat 36 polybag. Untuk melihat pengaruh perlakuan yang dicobakan dilakukan uji keragaman dan bila hasil uji keragaman menunjukkan pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) α = 0,05 (Gomez & Gomez, 2007). Pelaksanaan Persiapan media tumbuh Pembuatan media diawali dengan persiapan media tumbuh berupa polybag berukuran 40 cm x 30 cm yang diisi sesuai dengan tanah yang sudah dicampurkan dengan bokashi pupuk kandang sapi dosis 10 ton/ha sebagai pupuk dasar Penanaman Penanaman dilakukan cara tugal. Setelah lubang bekas tugal terbentuk kemudian 3 benih dimasukkan ke dalam setiap lubang tanam dan selanjutnya ditutup kembali dengan tanah. Pemeliharaan 1. Penyulaman Penyulaman padi gogo dilakukan pada umur 3 minggu setelah tanam. 2. Penyiangan Dilakukan secara fisik dengan cara mencabut rumput yang terdapat di dalam polibag, sedangkan sube dan sabit gunakan pada tempat media tanam. Penyiangan dilakukan waktu tanaman berumur 3-4 minggu. Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan pertama dan 1-2 minggu sebelum muncul malai. Pembuatan pupuk organik cair limbah rumah tangga Adapun bahan yang digunakan sebagai berikut : 1. Limbah rumah tangga (kol, kangkung, bayam, papaya, sawi) masing-masimg 3 kg 2. Gula merah sebanyak 1 ons 3. Air cucian beras sebanyak 5 liter Adapun cara pembuatan sebagai berikut : 1. Semua limbah rumah tangga dilakukan pengerusan 2. Setelah pengerusan, larutkan gula merah dengan 5 liter air cucian beras e-ISSN : 2621-7236 Jurnal Agrotech 9 (1) 33-38 p-ISSN : 1858-134X 35 3. Masukkan semua bahan ke dalam wadah yang tertutup rapat kemudian didiamkan selam 14 hari 4. Setelah 14 hari mol tersebut dapat diaplikasikan. 5. Untuk aplikasi 1 liter mol ditambahkan dengan 10 liter air. Aplikasi Perlakuan Aplikasi pupuk organik cair limbah rumah tangga diberikan dua kali yakni saat tanam dan 30 HST. Pengamatan 1. Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah sampai daun tertinggi yang diukur setiap minggu mulai dari 4 MST dan 8 MST 2. Jumlah anakan dihitung mulai dari 4 MST dan 8 MST 3. Umur berbunga 50 % (hari) yakni waktu yang diperlukan tanaman sejak tanaman hinggga mencapai 50 % tanaman mengeluarkan malai 4. Jumlah anakan produktif yaitu anakan yang menghasilkan malai dalam satu rumpun 5. Panjang malai diukur dari pangkal malai hingga ujung malai dengan mengukur malai setiap rumpun tanaman 6. Jumlah bulir per malai. Dihitung pada saat panen 7. Berat basah tanaman (g). Ditimbang pada saat panen 8. Berat kering tanaman (g). Ditimbang saat berat sudah konstan Hasil dan Pembahasan Tinggi tanaman (cm) Hasil analisis ragam menunjukkan perlakuan berbagai dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman padi gogo. Tabel 1. Rata-rata tinggi tanaman (cm) padi gogo pada perlakuan berbagai dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga Berbagai Dosis Umur 4 MST 8 MST POCO = tanpa pupuk organik cair 48.53a 81.33b POC1 = 200 ml/tanaman 47.20a 82.33a POC2 = 250 ml/tanaman 45.57b 81.80b POC3 = 300 ml/tanaman 49.33a 84.53a BNT α =0,05 3,54 2,78 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf sama pada kolom sama berarti berbeda tidak nyata pada taraf uji BNT ? = 0,05 Hasil uji BNT α = 0,05 menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga 300 ml/tanaman (POC3) memberikan pengaruh yang lebih tinggi terhadap tinggi tanaman padi gogo meskipun berbeda tidak nyata dengan perlakuan lainnya kecuali perlakuan 250 ml/tanaman (POC2) pada umur 4 MST. Pada umur 8 MST, perlakuan 300 ml/tanaman (POC3) memberikan pengaruh yang lebih tinggi terhadap tinggi tanaman dibandingkan dengan perlakuan lainnya meskipun berbeda tidak nyata dengan perlakuan 200 ml/tanaman (POC1) namun berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pupuk organik cair dan 250 ml/tanaman (POC2). Jumlah anakan (batang) Hasil analisis ragam menunjukkan perlakuan berbagai dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan padi gogo Tabel 2. Rata-rata jumlah anakan (batang) tanaman padi gogo pada perlakuan dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga Berbagai Dosis Umur 4 MST 8 MST POCO = tanpa pupuk organik cair 3.00b 9.00b POC1 = 200 ml/tanaman 3.00b 10.33b POC2 = 250 ml/tanaman 3.33b 10.00b POC3 = 300 ml/tanaman 4.00a 10.67a BNT α =0,05 0,44 0,30 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf sama pada kolom sama berarti berbeda tidak nyata pada taraf uji BNT ? = 0,05 e-ISSN : 2621-7236 Jurnal Agrotech 9 (1) 33-38 p-ISSN : 1858-134X 35 Hasil uji BNT α = 0,05 menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga 300 ml/tanaman (POC3) memberikan pengaruh yang lebih banyak terhadap jumlah anakan tanaman padi gogo pada seluruh umur tanaman dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Umur berbunga 50 % (hari) Hasil analisis ragam menunjukkan perlakuan berbagai dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga berpengaruh nyata terhadap umur berbunga tanaman padi gogo Tabel 3. Rata-rata umur berbunga 50 % (hari) tanaman padi gogo pada perlakuan berbagai dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga Berbagai Dosis Umur Berbunga 50% (hari) POCO = tanpa pupuk organik cair 60.33b POC1 = 200 ml/tanaman 59.67b POC2 = 250 ml/tanaman 58.33a POC3 = 300 ml/tanaman 57.67a BNT α =0,05 1,79 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf sama pada kolom sama berarti berbeda tidak nyata pada taraf uji BNT ? = 0,05 Hasil uji BNT α = 0,05 menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga 300 ml/tanaman (POC3) memberikan umur berbunga yang lebih cepat dibandingkan dengan perlakuan lainnya, meskipun berbeda tidak nyata dengan 250 ml/tanaman (POC2) namun berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pupuk organik cair limbah rumah tangga (POC0) dan 200 ml/tanaman (POC1) Jumlah anakan produktif (batang) Hasil analisis ragam menunjukkan perlakuan berbagai dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan produktif tanaman padi gogo Tabel 4. Rata-rata jumlah anakan produktif (batang) tanaman padi gogo pada perlakuan berbagai dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga Berbagai Dosis Anakan Produktif (batang) POCO = tanpa pupuk organik cair 6.33b POC1 = 200 ml/tanaman 7.67b POC2 = 250 ml/tanaman 8.67a POC3 = 300 ml/tanaman 9.33a BNT α =0,05 0,90 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf sama pada kolom sama berarti berbeda tidak nyata pada taraf uji BNT ? = 0,05 Hasil uji BNT α = 0,05 menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga tangga 300 ml/tanaman (POC3) memberikan jumlah anakan produktif yang lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan lainnya, meskipun berbeda tidak nyata dengan 250 ml/tanaman (POC2) namun berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pupuk organik cair limbah rumah tangga (POC0) dan 200 ml/tanaman (POC1) Panjang malai (cm) Hasil analisis ragam menunjukkan perlakuan berbagai dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga berpengaruh nyata terhadap panjang malai tanaman padi gogo saat panen. Tabel 5. Rata-rata panjang malai (cm) tanaman padi gogo pada perlakuan berbagai dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga Berbagai Dosis Panjang Malai (cm) POCO = tanpa pupuk organik cair 23.33b POC1 = 200 ml/tanaman 25.11b POC2 = 250 ml/tanaman 26.04a POC3 = 300 ml/tanaman 26.18a BNT α =0,05 2,76 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf sama pada kolom sama berarti berbeda tidak nyata pada taraf uji BNT ? = 0,05 Hasil uji BNT α = 0,05 menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga 300 ml/tanaman (POC3) memberikan panjang malai yang lebih panjang e-ISSN : 2621-7236 Jurnal Agrotech 9 (1) 33-38 p-ISSN : 1858-134X 37 dibandingkan dengan perlakuan lainnya, meskipun berbeda tidak nyata dengan 250 ml/tanaman (POC2) namun berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pupuk organik cair limbah rumah tangga (POC0) dan 200 ml/tanaman (POC1) Jumlah bulir per malai Hasil analisis ragam menunjukkan perlakuan berbagai dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga berpengaruh nyata terhadap jumlah bulir per malai tanaman padi gogo saat panen. Tabel 6. Rata-rata jumlah bulir per malai tanaman padi gogo pada perlakuan berbagai dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga Berbagai Dosis Jumlah Bulir (butir) POCO = tanpa pupuk organik cair 199.78b POC1 = 200 ml/tanaman 209.33b POC2 = 250 ml/tanaman 232.44a POC3 = 300 ml/tanaman 224.78a BNT α =0,05 10, 34 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf sama pada kolom sama berarti berbeda tidak nyata pada taraf uji BNT ? = 0,05 Hasil uji BNT α = 0,05 menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga 250 ml/tanaman (POC2)memberikan jumlah bulir yang lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan lainnya, meskipun berbeda tidak nyata dengan 300 ml/tanaman (POC3) namun berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pupuk organik cair limbah rumah tangga (POC0) dan 200 ml/tanaman (POC1) Berat basah tanaman (g) Hasil analisis ragam menunjukkan perlakuan berbagai dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga berpengaruh nyata terhadap berat basah tanaman padi gogo saat panen. Tabel 7. Rata-rata berat basah (g) tanaman padi gogo pada perlakuan berbagai dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga Berbagai Dosis Berat Basah (g) POCO = tanpa pupuk organik cair 176.00b POC1 = 200 ml/tanaman 159.67b POC2 = 250 ml/tanaman 187.67a POC3 = 300 ml/tanaman 201.00a BNT α =0,05 20, 09 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf sama pada kolom sama berarti berbeda tidak nyata pada taraf uji BNT ? = 0,05 Hasil uji BNT α = 0,05 menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga 300 ml/tanaman (POC3) memberikan berat basah yang lebih berat dibandingkan dengan perlakuan lainnya, meskipun berbeda tidak nyata dengan 250 ml/tanaman (POC2) namun berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pupuk organik cair limbah rumah tangga (POC0) dan 200 ml/tanaman (POC1) Berat kering tanaman (g) Hasil analisis ragam menunjukkan perlakuan berbagai dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga berpengaruh nyata terhadap berat kering tanaman padi gogo saat panen. Tabel 8. Rata-rata berat kering (g) tanaman padi gogo pada perlakuan berbagai dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga Berbagai Dosis Berat Kering (g) POCO = tanpa pupuk organik cair 103.56b POC1 = 200 ml/tanaman 104.44b POC2 = 250 ml/tanaman 114.78a POC3 = 300 ml/tanaman 120.89a BNT α =0,05 7,32 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf sama pada kolom sama berarti berbeda tidak nyata pada taraf uji BNT ? = 0,05 Hasil uji BNT α = 0,05 menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga 300 ml/tanaman (POC3) memberikan berat basah yang lebih berat e-ISSN : 2621-7236 Jurnal Agrotech 9 (1) 33-38 p-ISSN : 1858-134X 38 dibandingkan dengan perlakuan lainnya, meskipun berbeda tidak nyata dengan 250 ml/tanaman (POC2) namun berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pupuk organik cair limbah rumah tangga (POC0) dan 200 ml/tanaman (POC1) Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berbagai dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi gogo yakni pada parameter tinggi tanaman, jumlah anakan, umur berbunga, jumlah anakan produktif dan panjang malai. Hal ini menunjukkan bahwa, Hal ini diduga kandungan unsur hara yang terdapat didalam pupuk organik cair buatan sendiri mampu menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman padi gogo dalam menunjang pertumbuhan dan meningkatkan produksi. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Tadulako (2017), pupuk organik cair buatan sendiri mengandung N 0,45 %, P 0,02% dan K 0,06% dan C-Organik 1, 22 %. Diduga dengan kandungan Nitrogen (N) cenderung dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena pada saat pertumbuhan vegetatif (akar,batang dan daun) unsur nitrogen paling banyak diperlukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dosis 300 ml/tanaman merupakan perlakuan yang memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian dosis dengan jumlah yang tepat mampu menyediakan unsur hara terhadap tanaman padi gogo. Hal ini sejalan dengan dengan pendapat Agustina (1990), bahwa ketersediaan unsur hara dalam jumlah yang cukup dan seimbang merupakan faktor utama yang sangat menentukan tingkat keberhasilan pertumbuhan dan produksi tanaman. Ditambahkan oleh Lakitan (2007), jika kebutuhan hara tanaman terpenuhi, maka tanaman akan lebih optimal dalam memanfaatkan sinar matahari dan air dalam menjalankan proses metabolisme dalam jaringan yaitu dalam meningkatkan proses fotosintesis sehingga meningkatkan fotosintat yang bermanfaat membantu pembelahan dan pembesaran sel sehingga tanaman dapat tumbuh dan menghasilkan produksi yang maksimal yang ditunjukkan dengan perkembangan organ-organ tanaman yang baik. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Setelah melaksanakan penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Perlakuan berbagai dosis pupuk organik cair limbah rumah tangga berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi gogo 2. Perlakuan dosis 300 ml/tanaman memberikan pengaruh yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi gogo. Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan dosis 300 ml/tanaman pada percobaan yang dilakukan di lahan
REDAKSI
Tentang KamiKontak