Materi Penyuluhan

SNI 9191:2023 : Benih Kopi Arabika (Coffea Arabica L.)

Senin, 25 Nov 2024
Sumber Gambar : Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Industri dan Penyegar

 

Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan nomor SNI 9191:2023, Benih kopi arabika (Coffea arabica L.), yang dalam bahasa Inggris berjudul Arabica coffee seeds merupakan standar baru yang disusun oleh Komite Teknis 65-18, Perkebunan, dengan jalur pengembangan sendiri dan ditetapkan oleh BSN Tahun 2023. Standar ini dirumuskan dengan tujuan : (1) menyesuaikan standar dengan mengikuti standar internasional yang berlaku; (2) melindungi konsumen; (3) melindungi pelaku usaha; dan (4) memudahkan pemangku kepentingan dalam penerapan.  

 

Benih kopi arabika (Coffea arabica L.)

  • Benih kopi arabika yang dimaksud dalam standar ini adalah bahan tanam kopi arabika berupa biji gabah
  • Biji gabah adalah biji kopi yang diselaputi kulit tanduk setelah dikupas daging buah dan dibersihkan lendirnya (gambar 1)
  • Biji gabah dihasilkan dari Kebun induk yang telah ditetapkan oleh Menteri Pertanian. Kebun induk benih kopi yang dibangun menggunakan benih penjenis (breeder seed) dengan rancangan tata tanam tertentu, sedemikian rupa sehingga menghasilkan biji yang tidak tercemar oleh polen dari varietas lain.

 

Persyaratan teknis produksi benih kopi Arabica:

3.1 Prinsip umum Tahapan produksi benih terdiri dari panen dan pemrosesan (perambangan, pengupasan kulit buah, pencucian dan penghilangan lendir, aplikasi fungisida, pengeringan, dan sortasi).

3.2 Panen Panen dilakukan pada kebun induk dengan memetik buah kopi secara selektif yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a) Masak fisiologis;

b) Tidak terserang OPT utama (tidak ada bekas lubang gerek dan bercak pada kulit buah); dan

c) Bentuk dan ukuran normal sesuai dengan deskripsi varietas.

 

3.3 Prosedur pemrosesan Prosedur pemrosesan benih adalah sebagai berikut:

a) Pengumpulan buah hasil panen dilakukan di tempat penerimaan buah dan segera diproses;

b) Perambangan pertama dilakukan setelah penerimaan buah;

c) Pengupasan kulit buah kopi dapat dilakukan dengan alat atau mesin pengupas;

d) Perambangan kedua dilakukan setelah pengupasan kulit buah;

e) Pencucian biji dilakukan untuk menghilangkan lendir dilanjutkan dengan sortasi biji gabah basah;

f) Pengumpulan buah hingga sortasi biji gabah basah sebaiknya tidak melebihi 36 jam setelah panen;

g) Aplikasi fungisida diizinkan jika diperlukan sesuai peraturan yang berlaku;

h) Pengeringan benih dilakukan sampai kadar air berkisar 35 % sampai dengan 45 %; 

i) Sortasi benih: sortasi dilakukan dengan memisahkan benih gabah dari biji gabah pecah, biji gabah gajah, biji gabah tiga dan kotoran benih; - benih kopi yang berasal dari buah kopi tunggal (kopi lanang) dapat digunakan sebagai bahan tanam (benih), karena bukan merupakan benih cacat dan tidak mengurangi mutu genetis benih tersebut.

 

4 Persyaratan mutu benih kopi arabika sbb:

 

4.1. Mutu genetis

    a. Asal bahan tanam        : Kebun induk dari varietas yang telah dilepas  

                                             dan ditetapkan oleh instansi yang berwenang

    b. Kemurnian                   : Varietas dengan kemurnian 100 %

 

4.2. Mutu Fisiologis                                             

    a. Daya berkecambah      : Minimal 80 %

    b. Kesehatan                   : Bebas OPT utama Mutu fisik benih

 

4.3. Mutu Fisik Benih                                           

     a. Kadar air                    :  35 % sampai dengan 45 %

     b. Kemurnian fisik benih  :  Benih murni ≥ 98 %

 

 5. Penyimpanan 

  • Ruang penyimpanan  : Suhu 15 °C sampai dengan 25 °C dan
  •                                              terhindar dari cahaya matahari langsung
  • Wadah penyimpanan : Bersih, tertutup, dan tidak menyebabkan
  •                                            hilangnya viabilitas benih;dan Tidak
  •                                            bersentuhan langsung dengan lantai.
  • Penanda                        : Informasi varietas,Tanggal pemanenan,
  •                                          Tanggal pengujian, Tanggal penyimpanan
  • Lama penyimpanan : Maksimum selama 6 (enam) bulan

 

   6. Pengemasan dan penandaan

    Pengemasan dilakukan dengan cara benih dimasukkan ke dalam kemasan primer

    dilanjutkan dengan proses vakum. Setiap kemasan primer berisi 2.500 butir sampai

    dengan 3.500 butir.

 

 Persyaratan kemasan dan penandaan benih sbb:

 6.1. Kemasan primer :

  • Kedap udara,
  • Bersih dan kuat
  • Berbahan plastik Polyethylene (PE) dan High Density Polyethylene (HDPE)
  • Ketebalan minimal 0,1 mm

 

      6.2. Penanda kemasan primer :

  • Label warna biru untuk benih sebar
  • Nomor sertifikat mutu benih
  • Jenis tanaman dan nama varietas
  • Jumlah benih
  • Nama dan alamat produsen 

 

      63. Kemasan sekunder :

  • Peti karton diberi pengaman untuk mempertahankan mutu selama pengiriman

 

      6.4. Penanda kemasan sekunder :

  • Jenis tanaman dan nama varietas
  • Jumlah kemasan primer
  • Jumlah benih
  • Tanggal kirim
  • Nama dan alamat produsen
  • Nama dan alamat konsumen

 

Diseminator :

 

Dr.Ir. M.Saleh Mokhtar, MP

Penyuluh Pertanian BSIP NTB

 

Sumber :  KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 566/KEP/BSN/12/2023 TENTANG PENETAPAN SNI 9191:2023 BENIH KOPI ARABIKA (Coffea arabica L.]

 

Copyright © cybext.pertanian.go.id
rss twitter facebook