Kepala UPT Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Bukit Batu, mengikuti Sosialisasi Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan. Hal itu terkait dengan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB), Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). Acara tersebut berlangsung di Kantor Camat Bukit Batu, Jalan Perintis Kemerdekaan. Kegiatan pada Hari Senin, 4 November 2024 itu terselenggara berkat Dana Bagi Hasil Sawit Tahun 2024, Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkalis.
Dirangkumkan oleh Siber Penyuluh Pertanian bahwa STD-B dan ISPO bertujuan agar lahan garapan perkebunan rakyat dapat diketahui dan terdata. STDB dan ISPO ini sangat penting karena menjadi standar mutu benih sawit yang ditanam. Hal itu terkait juga dalam menjaga kualitas tandan sawit hasil panen pekebun. Keduanya mencakup pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa STDB bisa digunakan sebagai dasar untuk mengetahui luasan kebun swadaya milik masyarakat. Sasaran penerbitan STDB ini adalah pelaku usaha perkebunan dengan luas lahan kurang dari 25 ha. Proses pengungkapannya didahului dengan pendataan, verifikasi dan validasi lapangan atas lahan milik pekebun yang mengajukan permohonan.
Ada pun persyaratan bagi pekebun dalam mengajukan STD-B adalah mengajukan surat permohonan kepada Dinas Perkebunan dengan menyertakan data dan dokumen Identitas Pemohon, Data Kebun, Status Kawasan Hutan dan Surat Keterangan Kepemilikan Tanah.
Pemaparan mengenai ISPO lebih jauh lagi, bahwa ISPO merupakan sistem usaha perkebunan kelapa sawit yang layak ekonomi, layak sosial budaya dan ramah lingkungan. tujuan meningkatkan pengelolaan serta pengembangan perkebunan kelapa sawit sesuai prinsip dan kriteria ISPO. Meningkatkan daya saing hasil perkebunan kelapa sawit dan percepatan penurunan emisi gas rumah kaca.
Dalam video yang tayang di Aula pertemuan, disampaikan informasi uapaya pemerintah meningkatkan kualitas SDM berupa beasiswa bagi anak pekebun sawit. Isi video disosialisasikan sebagai peluang bagi anak-anak pekebun sawit untuk mengenyam pendidikan melalui beasiswa.
“Upaya pembangunan infrastruktur perkebunan sawit sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pembangunan sumber daya manusia. Anak-anak pekebun sawit dibantu agar bisa menyelesaikan kuliah, supaya terbentuk SDM pengelola perkebunan yang kuat, mandiri dan berkelanjutan.” Pungkasnya.
REDAKSI
Tentang KamiKontak