[JAKARTA] Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyebut, upaya swasembada pangan yang terus diperjuangkan Pemerintah Indonesia bisa kandas. Jika tak memperhatikan dua hal ini.
"Yakni peran Perum Bulog dalam menyerap gabah petani, serta pembangunan irigasi. Jika kedua hal itu tidak maksimal, maka swasembada pangan akan bermasalah," kata Mentan Amran.
Saat ini, kata dia, Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengindentifikasi normalisasi dan pembangunan irigasi pada lahan 2 juta hektare (ha). Untuk penyerapan harga gabah saat panen raya, pemerintah telah menugaskan Perum Bulog.
"Saya titip, serapan, serapan, serapan, (penyerapan) gabah, (kalau) ini bermasalah, swasembada bermasalah. Kedua, poin penting irigasi, tersier, sekunder dan premier," kata Mentan Amran.
Terkait pembangunan irigasi, kata Mentan Amran, pemerintah memfokuskan kepada tiga provinsi yakni, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. Dengan irigasi yang mumpuni maka produksi beras bakal naik hingga 60 persen.
Senada dengan hal tersebut, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti pada agenda Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 02 yang dilaksanakan Selasa (14/01/2025), mengatakan bahwa Saat sekarang ini kita sedang mendorong swasembada pangan. Arahan dari bapak presiden mendorong swasembada pangan sesingkat-singkatnya. Kita juga mengoptimalkan/memanfaatkan berbagai macam kondisi lahan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas.
“Tentu saja kita masih berharap bahwa tahun ini sudah tidak impor deras lagi dan tentu saja kita juga sangat berharap bahwa semua Upaya-upaya kita di lapangan terutama penyuluh, petani yang memang sehari-harinya bekerja dilapangan, sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah, sinergi dengan TNI dan POLRI di lapangan, Ini akan mampu mewujudkan hasil yang menggembirakan tahun ini karena dari kegiatan-kegiatan program strategis yang di program pertanian yang dilakukan di 2024 yang lalu saat ini juga sudah kelihatan hasilnya yang Dimana produksi meningkat”.ujarnya
Kepala BPPSDMP menambahkan saat ini bahkan ada di bulan-bulan tertentu peningkatan produksi ini adalah terbesar selama beberapa waktu. Tentu saja ini membanggakan kita tinggal mencari atau mencapai beberapa Langkah lagi agar bisa berswasembada pangan dan harapannya juga stok beras nanti di bulog dan Masyarakat akan terpenuhi untuk kemudian bisa menstabilkan swasembada pangan.
Narasumber Ngobras, Anah Mulyanah, yang merupakan Koordinator Penyuluh BPP Cibaliung, Sujana, mengatakan Padi gogo memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia, mengingat kondisi geografis yang beragam dan tantangan perubahan iklim.
“Pengembangan padi gogo sangat relevan untuk mengatasi berbagai permasalahanterkait ketahanan pangan, terutama dalam mengahadapi luas lahan sawah yang semakin terbatas”.ujarnya.
Sementara itu, Nuridawati, Kabid Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab.Pandeglang mengatakan Padi gogo di kabupaten pandeglang seluas 42 ha, yang berada di 10 kecamatan.
“Potensi padi gogo di pandeglang sangat besar, tahun ini diusulkan sebanyak 11 ribu hektar area. Kebanyakan petani menyimpan hasil panen tidak untuk dijual”.jelasnya.
Hadir di Ngobras, Sujana, Ketua Kelompok tani Mekar Harapan Desa Sukajadi, yang mengatakan bahwa selain menanam padi gogo juga menanam komoditas lainnya, dan juga dijadikan tempat wisata.
“Padi gogo yang dikelola seluas 2 ha, dan saat ini teman-teman sedang membersihkan huma, sedangkan untuk tumpang sari ada jagung, kacang dam lain2nya”. ujarnya.
Sujana berharap anak-anak muda mau terjun ke dunia pertanian dan berinovasi khususnya di bidang pertanian.-hevymay-
REDAKSI
Tentang KamiKontak