Diseminasi Teknologi

Produksi Benih Durian (Durio spp.) secara Sambung Dini SNI 9213:2023

Jum'at, 14 Mar 2025
Sumber Gambar : Kompas.com

Penyiapan Batang Bawah

  1. Berasal dari biji yang buahnya masak fisiologis dan sehat secara visual.
  2. Biji dipisahkan dari sisa daging buah yang masih menempel, dicuci sampai bersih, direndam di dalam larutan fungisida sesuai dengan rekomendasi selama minimum 5 (lima) menit.
  3. Seleksi dilakukan untuk mendapatkan biji utuh.
  4. Lokasi penyiapan batang bawah harus mendapatkan naungan dan drainase yang baik.
  5. Biji ditanam pada media tanam dalam polybag (untuk kelas benih BD, BP dan BR) dan atau pada bedengan (hanya untuk kelas BR).
  6. Penyiraman dilakukan dengan memperhatikan kelembaban media tanam.
  7. Pengendalian OPT dilakukan dengan mengikuti prinsip pengendalian hama terpadu.
  8. Kriteria batang bawah siap sambung adalah sehat, pertumbuhan normal, umur maksimum 2 (dua) bulan setelah tanam.

 

Penyiapan Entres

  1. Berasal dari varietas yang sudah dilepas atau terdaftar untuk peredaran.
  2. Berasal dari PIT, DPIT dan BPMT, sehat  secara avisual dari cabang yang produktif, diameter setara dengan batang bawaj, mata tunas sedikit menonjol dan dalam kondisi dorman.
  3. Pengambilan entres dilakukan pada pagi hari atau sore hari menggunakan alat potong yang tajam dan bersih maksimum 4 (empat) mata tunas.
  4. Daun entres dibuang.
  5. Entres dibungkus dengan bahan yang menyerap air, dilembabkan, dikemas dalam wadah plastic, diikat dan diberi label identitas pohon induk.

 

Proses Penyambungan

  1. Untuk penyambungan pada epikotil, bawang bawah durian dipotong maksimum 20 cm dari leher akar dan dibelah menjadi 2 (dua) bagian yang sama sedalam 1-2 cm.
  2. Untuk penyambungan hipokotil dibelah menjadi 2 (dua) pada ketinggian maksimum 10 cm.
  3. Sayat pangkal entres membentuk mata bagi.
  4. Sayatan entres disisipkan ke belahan batang bawah dan dilakukan pengikatan bidang sambung dengan bahan pengikat.
  5. Dilakukan penyungkupan pada hasil sampingan degan plastic transparan.
  6. Plastik sungkup dibuka setelah mata tunas pecah.
  7. Pengikat sambungan dibuka setelah pertautan antara batang bawah dan batang atas menyatu secara sempurna.

 

Pemeliharaan

  1. Penyiraman dilakukan dengan memperhatikan kelembaban media tanam.
  2. Pembuangan tunas yang berasal dari batang bawah (untuk penyambungan epikotil) dan tunas air dilakukan secara berkala.
  3. Pemindahan dilakukan untuk sambungan yang ditanam di bedengan atau polybag ke wadah benih siap distribusi.
  4. Pengendalian gulma dilakukan dengan mencabut gulma secara manual dan berkala.
  5. Pemupukan dilakukan secara berkala dengan menggunakan pupuk yang minimum mengandung NPK sesuai frekuensi dan dosis anjuran yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman.
  6. Pengendalian OPT dilakukan dengan mengikuti prinsip pengendalian hama terpadu.

 

 

Penulis : Ely Novrianty (BSIP Lampung)

Sumber : https://epublikasi.pertanian.go.id/pertanianpress/catalog/book/124

Copyright © cybext.pertanian.go.id
rss twitter facebook