Diseminasi Teknologi

Produksi Benih Jagung Hibrida SNI 9283-2023

Kamis, 27 Mar 2025
Sumber Gambar : Lampungpost.com

1. Persiapan Lahan

Kondisi lahan bersih dari sisa tanaman sebelumnya, subur dan gembur dan      tersedia drainase yang bertujuan untuk pembuangan air.

 

2Penyiapan Benih dan Penanaman

a. Benih yang digunakan harus diberi perlakuan (seed treatment)

b. Kebutuhan benih yang digunakan disesuaikan dengan jarak tanam yang di gunakan jarak tanam minim (40x15) dengan minimal 1 benih per lubang

 

3. Pemupukan

Pemupukan dilakukan secara berimbang sesuai kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman sesuai rekomendasi setempat.

 

4. Pemeliharaan

a. Penyiangan pertama dilakukan pada umur 15–20 HST dan kedua pada umur 28–35 HST.

b.  Pembumbunan di lakukan bersamaan dengan penyiangan pertama .

 

5. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dilakukan dengan mengikuti prinsip pengendalian hama dan penyakit terpadu.

 

6. Roguing

a.  Roguing pertama  dilakukan pada fase pertumbuhan vegegatif awal.

b.  Roguing kedua pada vase vegetatif dilakukan saat umur tanaman 32–35 HST.

c.  Roguing ketiga pada vase geberatif dilakukan pada saat umur tanaman (45–52) HST.

 

7. Detasseling

Detasseling di lakukan setiap hari selama masa berbunga pada (45–56) HST.

 

8. Panen

Panen dilakukan pada saat tanaman telah mencapai umur masak fisiologis, ditandai warna klobot kuning kecoklatan dan kering, biji dalam tongkol pada titik tumbuh telah berwarna coklat  kehitaman /blacklayer

(sesuai dengan deskripsi varietas).

 

9. Penanganan Pasca Panen

a. Pengeringan dapat dilakukan dengan sinar matahari maupun menggunakan mesin pengering .

b.  Pengeringan dengan sinar matahari dilakukan dilantai jemur dengan alas terpal kuning /biru.

c. Pengeringan dengan mesin dapat dilakukan dengan mesin tipe bak dengan ketebalan manyesuaikan kapasitas mesin

d. Kadar air (KA) benih yang dihasilkan maksimal 14%.

e. Sortasi tongkol memisahkan campuan varietas lain, tongkol berjamur dan tidak normal.

f.  Pemipilan dilakukan saat KA benih maksimal 14% dengan putaran rendah sedang

g. Sortasi biji untuk memisahkan biji dengan kotoran (campuran benda asing, biji pecah)

 

 

Penulis : Ely Novrianty (BSIP Lampung)

Sumber : https://epublikasi.pertanian.go.id/pertanianpress/catalog/book/124

Copyright © cybext.pertanian.go.id
rss twitter facebook