MAJALENGKA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin langsung kegiatan Panen Raya Nasional yang dilaksanakan di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka pada Senin (07/04/1025). Panen raya ini berlangsung serentak di 14 provinsi dan 179 kabupaten/kota di seluruh Indonesia sebagai bagian dari strategi besar menuju swasembada pangan dan penguatan ketahanan pangan nasional.
Kegiatan ini dihadiri oleh para Gubernur, Bupati, dan Walikota kota dari 14 provinsi, serta para penyuluh pertanian, petani milenial, dan perwakilan perguruan tinggi. Masing-masing wilayah melaporkan capaian dan kegiatan panen raya yang sedang berlangsung, menunjukkan semangat kolektif dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para petani dan penyuluh pertanian atas kerja keras mereka di lapangan.
“Saya bangga kepada seluruh penyuluh dan petani yang terus bekerja tanpa lelah. Keberhasilan ini adalah bukti nyata sinergi semua pihak dalam mewujudkan kemandirian pangan,” ujarnya.
Presiden juga menyambut baik kondisi harga pangan yang relatif stabil dan terjangkau menjelang Idulfitri. Ia menilai hal ini sebagai hasil dari kerja keras pemerintah pusat dan daerah, serta kontribusi besar para petani dan penyuluh.
Menurut data dari Kerangka Sampel Area (KSA), hingga April 2025 potensi panen di 14 provinsi mencapai 1.432.316 hektare, dengan luas panen raya 216.855 hektare. Estimasi produksi gabah kering giling (GKG) dari panen ini mencapai 8,63 juta ton, setara dengan sekitar 4,97 juta ton beras.
Presiden Prabowo juga menantang para petani untuk meningkatkan produktivitas tanam menjadi empat kali setahun. “Kita harus bisa menanam empat kali dalam setahun. Dengan semangat ini, saya yakin swasembada pangan bisa tercapai dalam waktu kurang dari tiga tahun,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih khusus kepada Menteri Pertanian atas kepemimpinan dan pengendalian situasi pertanian nasional.
“Masalah pangan adalah masalah kedaulatan bangsa. Kita harus serius dan bersatu menghadapinya,” pungkas Presiden Prabowo.
Dengan semangat gotong royong dan dukungan penuh dari seluruh elemen bangsa, Indonesia kini semakin dekat menuju cita-cita besar: swasembada beras dan kemandirian pangan.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang hadir mendampingi Presiden menyampaikan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari kebijakan yang tepat dan keberpihakan Presiden terhadap sektor pertanian.
“Terima kasih dari petani Indonesia. Harga gabah naik Rp6.500 per kilogram. Dan ini kebahagiaan petani seluruh Indonesia. Ada 100 juta petani yang berterima kasih kepada Bapak Presiden. Kemudian juga terima kasih atas kebijakan pupuk yang lebih sederhana. Tadi kami keliling, petani berterima kasih karena mendapatkan pupuk lebih mudah dibanding sebelumnya,” ujar Mentan Amran.
Ia menambahkan, sebelumnya distribusi pupuk memerlukan tanda tangan dari 12 menteri, 38 gubernur, dan 500 wali kota/bupati. Namun kini, berkat Instruksi Presiden yang ditandatangani, pupuk dapat langsung disalurkan dari pabrik ke kelompok tani (Gapoktan).
“Ini betul-betul revolusi sektor pertanian, Bapak Presiden. Kemudian program pompanisasi telah meningkatkan produksi padi di Pulau Jawa sebesar 2,8 juta ton di saat krisis El Nino. Alhamdulillah produksi kita meningkat. Menurut data dari BPS, terjadi peningkatan produksi sebesar 52 persen pada Januari, Februari, dan Maret,” tutupnya.
REDAKSI
Tentang KamiKontak